SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN



.SEL.

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme multiseluler.

Selmeskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.
Selpertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
              Pada tahun 1674, Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)  menemukan sel bakteri, sel protozoa, sel darah merah , dan sel spermatozoa dair jaringan hewan.
              Sebenarnya  sejarah penelitian sel telah dilakukan jauh sebelum Robert Hooke mengenal istilah sel. Salah seorang pelopornya adalah Aristoteles (322 SM). Dalam teori epigenesisnya, ia menyatakan bahwa perkembangan hewan selalu berasal dari struktur yang sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
            Ukuran sel sangat bervariasi . Sel terkecil adalah sel bakteri  mikoplasma yang diameternya sekitar 0,1 mikron. Sel manusia memiliki diameter sekitar 20 mikron. Adapun sel terbesar adalah sel saraf pada leher jerapah yang panjangnya mencapai 3 m. Karena ukuran sel umumnya sangat kecil maka untuk mempelajarinya harus dengan dibantu dengan mikroskop, bahkan kalau perlu dengan mikroskop elektron.



.SEL HEWAN.
              Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringanhewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan dalam sel. Protoplasma sel hewan hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.
Protoplasma sel tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
  1. Selaput plasma (membran sel, membran plasma atu juga disebut plasmalema) .
  2. Inti sel (Nukleus).
  3. Sitoplasma dan organel sel.

1.      Membran Sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian yang sangat penting dari sel. Tanpa membran sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya.
Membran sel berfungsi sebagai pelindung sel, pengatur transportasi molekul dan reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel.
Membran sel pada hewan maupun tumbuhan, umumnya terdiri atas tiga lapis yang berstruktur protein – lemak – protein. Ketiga lapisan ini secara bersama – sama disebut lipoprotein. Transport molekul – molekul bahan dari luar sel atau dari dalam membran sel berlangsung secara difusi, osmosis, atau transpor aktif.


2.      Inti Sel
Inti sel  berisi butir – butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin yang sangat halus membentuk gulungan benang –benang yang mengandung bahan genetik, yaitu  untaian molekul DNA.
Didalam inti terdapat struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membran. Struktur ini disebut anak inti ( nukleolus ). Nukleolus dibutuhkan untuk membentuk molekul RNA.
Inti sel juga mengandung cairan inti ( nukleoplasma ) yang tersusun atas molekul asam inti ( DNA / RNA ) , protein inti dan benang – benang kromatin.
Inti sel berfungsi untuk  mengatur ( mengontrol ) seluruh aktivitas sel dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA, Khususnya pembentukan RNA ( RNA ribosom ).
Bentuk dan penampilan inti sel yang sedang membelah sangat berbeda dengan inti sel yang tidak ditemukan membran inti dan butir – butir komatin, akan tetapi ditemukan struktur baru seperti benang atau batang yang disebut kromosom. Kromosom berasal dari benang –benang kromatin yang digulung lebih padat dari butir kromatin, sehingga pada kromosom juga terdapat bahan genetik  ( DNA ). DNA dibutuhkan sebagai sandi ( kode ) untuk pembentukan protein dalam sitoplasma.


3.      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan  bagian sel yang hidup yang terdapat di luar inti sel . Sebagian besar aktivitas sel , seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis berlangsung di dalam sitoplasma. Oleh karena itu, di dalam  sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Di dalam sitoplasma terdapat juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung, dan glikogen.
Organel – organel yang terdapat di dalam sitoplasma adalah sebagai  berikut :
  1. Mitokondria
Mitokondri berasal dari kata mitos dan chondrion. Mitos artinya benang, dan chondrion artinya butir. Mitokondri tampak seperti benang – benang halus atau butir – butir yang tersebar dalam sitoplasma. Jumlah mitokondria dalam satu sel dapat mencapai 800 buah. Mitokondria memiliki ketebalan sekitar 0,35 – 0,75 mikron.
Mitokondria berfungsi sebagai pusat respirasi sel dan penghasil energi terbesar di dalam sel, sehingga merupakan sumber energi untuk sel. Dengan demikian, mitokondria disebut juga sebagai power house dari sel.

  1. Reticulum Endoplasma ( RE )
Retikulum Endoplasma merupakan saluran yang berkelok – kelok sebagai penghubung antara membran sel dan membran inti.
Reticulum Endoplasma di bagi menjadi dua berdasarkan ada dan tidaknya ribosom yang menempel, yaitu :
®        Retikulum Endoplasma kasar , yaitu reticulum endoplasma yang mengandung atau menempel ribosom dengan jarak tertentu. Fungsinya untuk menampung protein yang dibuat oleh ribosom.
®        Retikulum Endoplasma halus, yaitu reticulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom. Fungsinya untuk mensintesis molekul – molekul lemak, fosfolipid, dan steroid.

  1. Ribosom
Ribosom berbentuk sebagai butiran – butiran yang terdapat bebas dalam sitoplasma atau menempel pada reticulum endoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sel.

  1. Badan golgi / Komplek Golgi
Badan Golgi pertama kali ditemukan di dalam sel saraf oleh seorang sarjana bangsa Italia, Camilo Golgi pada tahun 1898. Badan Golgi terdiri dari kantung – kantung pipih yang disebut sisterna. Sisterna ini bertumpuk dalam 4 – 8 lapisan. Fungsi Komplek Golgi adalah sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein dan lender, sehingga disebut juga organel sekresi. Komplek Golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.
  1. Lisosom
Lisosom merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berisi enzim hidrolitik, misalnya lipase dan protease Organel ini berfungsi dalam proses pencernaan intraseluler. Lisosom banyak ditemukan pada fagosit atau sel –sel yang berfungang masuk ke dalam jarring masuk kedalam jaringan tubuh.

  1. Peroksisom
Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim dengan metabolisme H2O2. Salah satu contohnya adalah enzim katalase.
  1. Sitokeleton
Sitokeleton merupakan rangkaian benang – benang yang tersusun atas silium dan flagellum, berfungsi sebagai penyokong sel dan mempertahankan bentuk sel.
Benang penyusun sitokeleton dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
§      Mikrofilamen ( merupakan benag yang tipis, sering disebut juga filament aktin )
§      Mikrotubul ( merupakan benang yang paling tebal )
§      Filamen antara ( merupakan benang yang berukuran di antara mikrofilamen dan mikrotubul )
  1. Sentriol
Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel. Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromosom dan kromatin.




.SEL TUMBUHAN.
Sel tumbuhan mempunyai struktur membran sel, inti sel, dan organel – organel sel yang tidak jauh berbeda dengan sel hewan, hanya saja pada sel hewan tidak ditemukan lisosom dan sentriol. Akan tetapi, sel tumbuhan memiliki dinding sel, dan vakuola. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi, maupun prokariota seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida.


1. Dinding Sel
Bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan.
Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi.          
Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%.
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
a)          Hemiselulosa
     Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa.
a)          Pektin
     Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.

b)          Lignin
    Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.
c)          Kutin
    Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat patogen dari luar.
d)          Protein dan lemak
    Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit.

2. Plastida
Plastida merupakan organel pada sel tumbuhan yang berbentuk bulat, oval, dan cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda).
§             Leukoplas, yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen, berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau sebagai gudang. Berdasarkan bahan yang dikandungnya, leukoplas dibedakan menjadi :
-          Amiloplas, ( bila bahan yang disimpan di dalamnya berupa tepung atau amilum )
-          Elaioplas, ( bila bahan yang disimpan di dalamnya berupa minyak )
-          Aleuroplas, ( bila bahan yang disimpsn di dalamnya berupa protein )

§             Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen selain pigmen fotosintesis, seperti xantofil dan kroten. Kromoplas banyak terdapat pada bagian bunga, buah, dan batang.

§             Kloroplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen fotosintesis ( klorofil ), sehingga tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan makanan sendiri. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan atau organisme autorof uniseluler. Lebar rata-rata kloroplas adalah 2 - 4 mikrometer dan panjangnya antara 5-10 mikrometer. jumlah kloroplas juga tergantung dari spesiesnya, misalnya Ricinus comunis dapat mencapai 400.000 kloroplas per mm2 luas daun. Kloroplas juga terbungkus oleh dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membrane, jika diurutkan dari luar ke dalam, bagian-bagian pembangun kloroplas adalah membran luar, ruang antimembran, membran dalam, dan stroma yang di dalamnya terdapat tilakoid. Tilakoid merupakan hasil penjuluran-penjuluran membran dalam kloroplas ke arah stroma. pada kloroplas yang telah dewasa, tilakoidnya terlepas dari membran dalam. Berdasarkan bentuknya, tilakoid kecil (grana). Tilakoid besar, tilakoid stoma (tilakoid antar grana).

3. Vakuola
Vakuola sentral merupakan organel bermembran sel, berukuran besar yaitu hampir setengah dari volume sel. Fungsi organel ini adalah sebagai tempat menyimpan air dan cadangan makanan pada sel tumbuhan. Pada organisme bersel satu seperti paramaecium dan Amoeba. juga ditemukan adanya organel ini.  
Vakuola pada organisme ini dinamakan vakuola kontraktil dan vakuola makanan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan vakuola yang terdapat pada sel tumbuhan.

JARINGAN XILEM DAN FLOEM


1. XILEM
Xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam – garam  mineral tanah. Xilem adalah jaringan kompleks  yang terdiri atas beberapa tipe sel , baik sel mati maupun sel hidup yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kayu .

Mula - mula xilem  terbentuk dari hasil diferenisasi meristem apical pada ujung batang. Xilem ini disebut xylem primer . Setelah tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder , xylem dibentuk oleh meristem sekunder , yaitu cambium . Xilem ini disebut xylem sekunder  .
Unsur utama pembentuk jaringan xylem antara lain :

Ø              Trakeid
Trakeid merupakan unsur xylem yang primitif, pada ujung – ujung sel nya masih memiliki sekat berpori (Noktah) , sehingga tidak terdapat lubang – lubang . Pengangkutan air dan garam tanah melalui noktah – noktah tersebut .

Ø              Trakea
Pada trakea sekat – sekat antar selnya menghilang , sehingga ujung – ujung selnya berlubang. Ujung sel yang satu dengan ujung sel yang lainnya bersambungan membentuk pembuluh. Pengangkutan air dan garam tanah melalui lubang – lubang ujung sel.

Ø              Serabut Xilem
Serabut xylem umumnya bersatu dengan trakeid.

Ø              Parenkim Xilem
Parenkin xylem berfungsi sebagai tempat untuk menimbun zat makanan.

1.FLOEM


          Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,

Ø      Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
Ø      Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat
Ø   Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
Ø   Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

Gambar Penampang Xilem dan Floem. 



PEMBELAHAN MITOSIS DAN PEMBELAHAN MEIOSIS



PEMBELAHAN MITOSIS


Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).
Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.



1. Kariokinesis
          Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a)  Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2.   Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
b)  Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.
d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1.      Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.
2.      Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3.      Serat – serat gelendong menghilang.
4.      Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
  


Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.








2. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.

Gambar: (a) Sitokinesis pada hewan, dan (b) Sitokinesis pada tumbuhan



PEMBELAHAN MITOSIS
 


Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n.Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n).
Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I

1. Profase I

     a. Leptoten

          Kromatin menebal membentuk kromosom.

     b. Zygoten

         Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

    c. Pakiten

Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.

    d. Diploten

Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.

    e. Diakenesis

Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.


2. Metafase 1

Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

3. Anafase I

Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I

Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.

Meiosis II

1. Profase II

    a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
    b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
    c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
    d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
    e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2. Metafase II

     Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3. Anafase II

     Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II

     a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
     b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
     c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.







Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.

 



BIOLOGI - SISTEM PEREDARAN DARAH



SISTEM PEREDARAN DARAH
PADA MANUSIA

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Sistem sirkulasi pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu : sistem sirkulasi darah (sistem peredaran darah) dan sirkulasi limfa (sistem peredaran limfa).

1.    Jantung.
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium)
dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari  2 lembar :
a.      lamina panistalis di sebelah luar.
b.      lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.




Jantung disusun oleh 3 macam jaringan, yaitu :
a)     Jaringan ikat ; merupakan jaringan luar yang berfungsi sebagai pelindung.
b)   Jaringan otot jantung; merupakan jaringan yang terdapat pada lapisan tengah, berfungsi untuk membatasi antar ruang jantung.
c)      Jaringan epitel; merupakan jaringan yang terletak dilapisan dalam, berfungsi untuk membatasi antar ruangan jantung.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, yaitu :
      a)     Pericardium; selaput pembungkus jantung.
      b)     Miokardium; otot jantung
  c)      Endokardium; selaput yang membatasi ruang jantung.





2.  Pembuluh darah.
Pembuluh darah adalah bagian dari system peredaran darah berupa saluran – saluran tempat mengalirnya darah dari jantung keseluruh tubuh atau sebaliknya.
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler (pembuluh darah halus).
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endotheliumdan sebuah membran basal.
1)       Pembuluh Nadi (Arteri)
Arteri adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung (mengalirkan darah dari jantung) sehingga darah yang dibawanya kaya akan oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis (pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung menuju paru – paru).
            Ciri – ciri arteri dapat disebutkan sebagai berikut :
·               Tempat Agak ke dalam
·               Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
·               Aliran darah Berasal dari jantung
·               Denyut terasa
·               Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
·               Bila ada luka Darah memancar keluar
2)      Pembuluh Balik (Vena)
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung dari jaringan tubuh atau mengalirkan darah menuju jantung sehingga darah yang dibawanya miskin oksigen, kecuali pembuluh vena pulmonalis (pembuluh vena yang membawa darah dari paru – paru menuju jantung).
3)       Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus berupa cabang pembuluh darah terkecil yang menyebar ke seluruh jaringan. Dindingnya tersusun atas satu lapis sel. Pada pembuluh kapiler terjadi pertukaran gas. Hasil pertukaran gas ini akan diangkut ke vena dan diteruskan ke vena cava.

3.    Darah.
   
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat didalam jantung dan pembuluh darah. Darah pada pembuluh nadi banyak mengandung oksigen sehingga berwarna merah cerah, sedangkan darah pada pembuluh balik banyak mengandung karbon dioksida sehingga berwarna merah tua.
Darah memiliki beberapa fungsi yaitu :
o       Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
o       Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
o       Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
o       Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
o       Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
o       Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.
o       Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Secara garis besar, darah terdiri dari plasma darah (cairan darah) dan sel – sel darah.
a.            Plasma Darah
Adalah darah tanpa sel – sel darah, berwarna kekuning – kuningan, dan sekitar 90%-nya adalah air. Plasma darah terdiri atas serum fibrinogen. Serum berfungsi untuk kekebalan sedangkan fibrinogen berfungsi untuk pembekuan darah.
b.            Sel – sel darah
Sel – sel darah adalah sel yang hidup dan berjumlah sekitar 45% dari seluruh jumlah darah.
Sel darah dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
§      Eritrosit (sel darah merah)
§      Leukosi (sel darah putih)
§      Keping – keeping darah (trombosit)
c.            Golongan darah
Golongan darah manusi dapat dibedakan menjadi tiga macam system, yaitu :
§         Golongan darah system A, B, AB, dan O
§         Golongan darah system rhesus
§         Golongan darah system MN.



4.  Peredaran Darah
Peredaran Darah manusia ada 2 macam, yaitu :
a.      Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah darah beredar dari jantung ke paru – paru kemudian kembali lagi ke jantung.
(jantung -> paru-paru -> jantung)
b.      Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah darah beredar dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.
(jantung -> seluruh tubuh -> jantung)

Pada peredaran darah kecil atau besar, darah melalui jantung sebanyak dua kali. Dengan demikian dalam satu peredaran darah, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda.

VIdeo Pembelajaran